Sabtu, 27 September 2014

"TAWURAN Antar Supir Angkot" Contoh Masalah Sosial

"TAWURAN Antar Supir Angkot diDepok"
TUGAS 1









Assalamualaikum Wr Wb
            Halooo teman-teman pembaca sekalian, postingan saya kali ini akan mengulas tentang “Contoh masalah sosial yang ada diIndonesia”. Ini hanya salah satu contoh kasus masalah sosial yang pernah ada diIndonesia.
                Seperti kita ketahui tawuran sudah seperti kewajiban bagi beberapa siswa dan  masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Tawuran sudah seperti tradisi bagi masyarakat Indonesia . DiJakarta contohnya hampir setiap tahun ada saja berita tentang tawuran di berbagai media di Indonesia baik antara pelajar sekolahan maupun universitas. Memang kalau sudah mengakar akan sulit diberantas, bahkan yang masih “batang” pun masih sulit untuk diberantas. Walaupun sudah dapat diberantas, tetap saja bagi beberapa sekolah akarnya akan tumbuh lagi. Pemicu tawuran tersebut dapat beraneka ragam, seperti ejek-mengejek antara dua orang sampai dengan mengadu dengan teman-temanya, sehingga terjadilah tawuran tersebut. Tapi taukah anda bahwa supir angkutan umum (angkot) juga bisa bertawuran? Ya, karna beberapa masalah atau aspek itu bisa terjadi, contohnya di Depok.
            Tanggal 1 februari 2014 di jalan Tole Iskandar, Simpangan, Depok, Para supir angkot ini terlibat saling serang. Sopir angkot ini terlibat tawuran setelah cekcok karena berebut penumpang. Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo mengatakan, tawuran sebenarnya buntut dari perseteruan dua supir angkot yang berbeda daerah. Sopir asal Batak dan sopir asal Bima Nusa Tenggara Barat sebelumnya terlibat perkelahian hingga salah satunya dikeroyok sopir angkot lainnya. Sebelumnya salah satu dari sopir asal batak itu sudah dikeroyok. Walaupun sudah bisa dilerai, tetapi ternyata terjadi aksi balasan dari pihak  Nusa tenggara barat.
                Hingga Kamis (30/1) malam, perseteruan tersebut sudah menemu titik temu. Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Kamis (30/1) Polsek Sukmajaya melakukan mediasi antar kedua kubu untuk berdamai. Agus mengatakan, saat itu keduanya sudah sepakat untuk datang ke Polsek Sukmajaya dan menyelesaikan perseteruan dengan cara kekeluargaan. Namun Hal tersebut tidak terlasana lantaran dari pihak batak tidak kunjung datang.
                Akhirnya, Jumat (31/1) kedua kubu berinisiatif untuk melakukan perundingan damai, namun tanpa sepengetahuan Polsek Sukmajaya. Namun rencana untuk berunding tersebut tampaknya hanya sekedar taktik belaka. Ketika beberapa sopir angkot asal Batak tengah berkumpul, segerombolan sopir angkot asal Bima langsung menyerang dengan sepeda motor. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian langsung menghubungi Polsek Sukmajaya.
                Aksi tawuran ini berakhir dengan tertangkapnya para supir angkot tersebut. Walau belum semuanya pihak polisi berharap dapat menyelesaikan kasus ini sehingga aksi brutal seperti ini tidak akan terjadi lagi.

               

               
               
                Tanggapan Pribadi...
                Seperti yang saya tulis diawal, memang benar tawuran sudah seperti budaya diIndonesia. Hampir setiap tahun ada saja kasus seperti ini, baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tapi kenapa mereka yang sudah dewasa tidak bisa beripikir jernih? Mereka yang sudah dewasa seharusnya menjadi contoh bagi yang lebih muda. Kalau yang tuanya saja mencontohkan seperti itu, bagaimana yang muda tidak ikut-ikutan. Bahkan yang saya lihat saat bulan puasa tepatnya saat sahur didaerah fatmawati masih saja terjadi tawuran. Pengemudi angkutan umum termasuk sebuah pekerjaan dan juga menghasilkan uang. Memang benar jika salah satu supir mengambil penumpang milik supir yang lain bisa dibilang  tidak sopan, tapi bagaimana jika penumpang tersebut memang tidak minat di angkot yang satunya? Mungkin karena kebersihan, keramahan, ataupun kondisi penumpang yang lain didalamnya. Dengan berbedanya budaya mereka itu menjadi peselisihan? Yang satu batak yang satu NTB? Kalau begitu bikin saja angkot khusus depok semua supirnya keturunan batak dan yang NTB di jakarta semua biar tidak berebut penumpang. Tapi itu tidak mungkin, Indonesia terdiri dari berbagai macam wilayah dan keunikan itu menjadikan identitas bangsa semakin kuat. Perbedaan itu juga bisa buat kita menjadi satu. Bayangkan jika supir angkot ini tewas ketika tawuran, siapa yang akan membayar biaya hidup keluarga mereka?. Ayo kita harus berpikir jernih tawuran itu tak ada gunanya, hanya menghasilkan darah dan kematian. Mari bersama-sama kita hilangkan, musnahkan budaya tawuran dari Indonesia baik yang dewasa maupun yang muda. Kita manusia sosial, manusia yang saling membutuhkan satu sama lain.

                Solusinya..
                Solusi paling utama menurut saya yaitu mempererat tali persaudaraan. Bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengadakan acara kebersamaan seperti:
1.       Acara Silaturahim
Di setiap kepercayaan atau agama pasti dikenalkan atau diajarkan silaturahim. Ini sangat penting karena dengan kita melakukan silaturahim kita akan semakin banyak mengenal teman, orang, ataupun masyarakat baru. Bisa juga sebagai  penangkal permusuhan diantara masyarkat.
2.       Mengadakan event-event persaudaraan
Seperti ajang perlombaan antar supir.. kan seru tuh selain dapat mempersatukan, juga dapat sehat gitu kan. Atau kalau teman supirnya ada yang sakit atau kecelakaan, bisa ramai-ramai adakan galang dana persaudaraan.
3.       Perjanjian
Perjanjian ini seperti perjanjian untuk tidak melakukan hal yang tidak sopan ataupun “curang” terhadap sesama supir. Seperti perjanjian untuk tidak mengambil penumpang yang lain, pejanjian untuk tidak berbuat onar di wilayah yang beda jurusan, perjanjian jika ada masalah tidak harus langsung main hakin sendiri.

Intinya yang ingin saya ataupun masyarakat yang lain sampiakan, hiduplah dengan damai, hiduplah tanpa main hakim sendiri, hidup lah berdampingan karena kita pasti membutuhkan orang lain. Perbedaan bukan berarti permusuhan, perbedaan bukan berarti saling incar. Tapi perbedaan ini yang harusnya buat negara kita maju. Perbedaan itu Indah! Berbeda-beda tapi tetap satu jua!

        Sekian postingan saya kali ini, tulisan saya ini bukan bermaksud menyinggung, tetapi hanya ingin mempersatukan bangsa dengan perbedaan yang ada. Ayo kita berantas budaya tawuran dari INDONESIA!

        Wassalamualaikum wr.wb